Minggu, 21 Agustus 2016

Peraturan Sekolah Seharian


Menteri Pendidikan dan kebudayaan menggagas kebijakan yang kemudian menimbulkan kontrovensi. Mantan rekor Universitas Muhamadiyah Malang (UMM) itu melontarkan gagasan sekolah seharian (full day school). Menurut Mendikbud Muhadjir, gagasan itu merupakan terjemahan dari Nawacita Presiden Joko Widodo (Jokowi), khususnya dalam upaya menanamkan pendidikan karakter dan budi pekerti pada siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).

Gagasan tersebut dikira masih ide awal di benak sang menteri berdasarkan pengalamannya pada lingkungan yang homogen, Muhadjir lupa bahwa dia adalah seorang menteri sehingga setiap ucapannya pasti menarik perhatian publik. Saat melontarkan ide sekolah harian, publik langsung bereaksi. Apalagi, kondisi pendidikan nasional masih jauh dari harapan, meski anggaran pendidikan meningakat signifikan,

Ada kalangan yang mendukung ide Mendikbud tetapi jauh lebih banyak yang menilaknya. Memang benar bahwa program ini akan meminimalisis anak-anak untuk keluyuran yang bisa memancing perkelahian pelajar hingga terjerumus pada narkoba dan pergaulan bebas. Namun hal ini sulit diwujudkan mengingar sarana dan prasarana sekolah kurang memadai, guru yang belum sepenuhnya menjadi pendidik serta latar belakang kehidupan anak dan keluarga yang berbeda-beda.

Bagi anak-anak kota yang ditinggal orang tua seharian mungkin hal ini patut di pertimbangkan. Namun, bagi sebagian besar anak di perdesaan sekolah seharian patut dipertimbangkan. Namun, bagi sebagian besar anak di perdesaan yang tetap harus bersosialisai dengan sebayanya di lingkungan tempat tinggal dan juga berkumpul bersama keluarga dalam jangka waktu yang cukup.

Tak hanya itu, dengan seharian berada di sekolah, perlu dipikirkan juga makan siang, camilan, serta pakaian ganti anak. Kalau semua itu harus dipersiapkan orangtua murid, kita yakin ada yang keberatan karena prebedaan kemampuan ekonomi.

Demikian juga dengan guru yang harus seharian berada di sekolah akan memangkas waktu mereka berkumpul bersama keluarga serta mempersiapkan materi pelajaran untuk keesokan hari, Bagi para guru yang belum mendapat penghasilan memadai, waktu untuk bekerja di luar profesi guru menjadi berkuarang,

0 komentar:

Posting Komentar