Kamis, 18 Agustus 2016

Kisah Dibalik Stanford University


Kisah berdirinya Stanford University dikisahkan oleh sepasang suami istri yang berpenampilan seperti orang desa, berpakaian kumuh dan sangat sederhana. mereka adalah orang kaya yang mempunyai penampilan yang sangat sederhana.

Suatu hari suami istri ini ini ingin bertemu pimpinan Harvard. Berjalan malu-malu menuju kantor Pimpinan Harvard University. Saat memasuki ruang lobi, dari jauh seketaris Universitas langsung mendapat kesan bahwa mereka adalah orang kampung, sehingga tidak ada urusan dengan Harvard University apalagi pantas berada di Cambridge.

"Kami ingin bertemu Pimpinan Harvard University," kata sang pria lembut pada seketaris.

"Breliau hari ini sangat sibuk," ketus sang seketaris dengan cuek sambil mengerjakan tugasnya, karena menganggap mereka tidak mungkin memiliki urusan yang penting.

"Kami akan menunggunya di sini," jawab winita tua itu.

Selama beberapa jam sekretaris itu tidak sedikitpun mempedulikan mereka, dengan harapan bahwa pasangan tersebut akhirnya akan patah semangat dan pergi begitu saja. Tetapi ternyata ia salah. Setelah 4 jam sekretaris mulai frustrasi, dan akhirnya ia memutuskan untuk melaporkan kepada pimpinan Harvard University.

"Mungkin jika anda menemui mereka selama beberapa menit saja, mereka akan langsung pergi," katanya pada pimpinan Harvard University.

Sang pimpinan menghela nafas dengan geram sambil mengangguk. Orang sepenting dia pasti tidak punya waktu untuk mereka. Dan ketika dia melihat dua orang yang mengenakan baju pudar dan pakaian usang di luar kantornya, rasa tidak senangnya sudah muncul. Sang pimpinan Harvard University, dengan wajah galak menuju pasangan tersebut.

"Apa yang membuat kalian ingin sekali bertemu dengan saya? apakah ada urusan yang penting?" tanya nya dengan tidak hormat.

"Kami memiliki seorang putra yang kuliah tahun pertama di Harvard. Dia sangat menyukai Harvard dan bahagia di sini. Tetapi setahun yang lalu, dia meninggal karena kecelakaan. Kami ingin mendirikan sesuatu untuk memperingatinya, di suatu tempat di kampus ini, bolehkah?" tanya si wanita dengan tatapan yang penuh harap.

Sang pimpinan Harvard University tidak tersentuh sama sekali dengan penjelasan wanita itu, wajahnya bahkan memerah. Dia tampak terkejut mendengar nya dan berkata. "Nyonya, Kita tidak bisa mendirikan tugu untuk setiap orang yang masuk Harvard kemudian meninggal. Kalau kita lakukan itu, tempat ini akan seperti kuburan," katanya dengan nada membentak.

"Oh, bukan," dengan cepat sang wanita memotong penjelasan pimpinan Harvard University. "Kami tidak ingin mendirikan tugu peringatan. Kami ingin memberikan sebuah gedung untuk Harvard," jelasnya.

Pimpinan Harvard University itu langsung memperhatikan penampilan mereka. Dia menatap sekilas pada baju pudar dan pakaian usang yang mereka kenakan dan berteriak, "Apa? Sebuah gedung? Apakah kalian tahu berapa biaya pembangunan sebuah gedung? Kami memiliki lebih dari 7,5 juta dolar hanya untuk semua bangunan fisik Harvard University."

Untuk beberapa saat si wanita hanya terdiam. Si Pemimpin Harvard merasa senang, dengan penjelasannya itu dia berharap bisa terbebas dari mereka sekarang.

Sang wanita menoleh pada suaminya dan berkata pelan. "Kalau hanya sebesar itu biaya untuk memulai sebuah universitas, mengapa tidak kita buat sendiri saja?" Suaminya hanya mengangguk pada si wanita. Wajah sang pimpinan Harvard University tampak kebingungan. Akhirnya mereka bangkit dan berjalan pergi.

Akhirnya sepasang suami-istri itu melakukan perjalanan ke Palo Alto, California, di sana mereka mendirikan sebuah Universitas yang menyandang nama mereka, sebuah tempat untuk memperingati seorang anak yang tidak lagi dipedulikan oleh Harvard University. Universitas tersebut adalah Stanford University, salah satu universitas favorit kelas atas di AS.

Sepasang suami-istri itu adalah Mr. dan Mrs. Leland Stanford, Pendiri sekaligus pemilik Stanford University

0 komentar:

Posting Komentar